Tulisan ini telah diperbarui pada Maret 2025
Ternyata mencari kerja itu sulit.
Setelah perayaan wisuda selesai, realitas sering kali datang menampar. Di titik ini banyak yang mulai berpikir untuk melanjutkan studi dengan harapan tambahan ilmu dan gelar bisa membantu mendapatkan pekerjaan.
Tapi, apakah itu pilihan yang tepat?
Pilihan Sesuai Tingkat Pendidikan
Lulusan Diploma (D1/D2/D3)
Kebanyakan program studi yang memiliki ikatan dinas adalah program diploma. Bagi lulusan program tersebut, tentu pilihan yang paling menjamin adalah langsung bekerja. Peluang untuk melanjutkan studi tetap ada, biasanya ketika ingin mendapatkan promosi.
Secara umum, lulusan diploma memiliki kelebihan karena dibekali lebih banyak keterampilan praktis, sehingga lebih siap kerja. Menurut data BPS dari tahun 2021-2024, tingkat pengangguran terbuka dengan pendidikan diploma lebih sedikit dibandingkan yang berpendidikan sarjana. Hal ini juga bisa disebabkan oleh jumlah lulusan sarjana yang hampir 4x lebih banyak dibanding jumlah lulusan diploma berdasarkan data Kementerian Pendidikan tahun 2022/2023.
Jika ada peluang kerja yang cocok, lebih baik pilih untuk bekerja terlebih dahulu. Pekerjaan ini bisa menjadi ajang untuk menabung dan mencari pengalaman. Hal ini akan membantu jika suatu hari ingin melanjutkan studi.
Jika ingin mendapatkan peluang karier yang lebih luas, melanjutkan studi ke jenjang sarjana bisa menjadi pilihan. Program ekstensi dari D3 ke S1 umumnya memiliki durasi selama kurang lebih 2 tahun. Melanjutkan studi akan memberikan opsi karier yang lebih banyak, namun tidak menutup kemungkinan jumlah saingan juga menjadi lebih banyak.
Misalnya, terdapat peluang di rekrutmen management trainee karena lowongan ini biasanya memiliki syarat minimal S1 dan tidak terbatas ke lulusan program studi tertentu.
Bagi yang merasa “salah jurusan”, lowongan pekerjaan yang menerima lulusan semua program studi bisa dijadikan sebagai opsi alternatif.
Lulusan Sarjana (S1/D4)
Sebagai salah satu orang yang memilih untuk melanjutkan studi, banyak kenalan saya yang mempertanyakan pertimbangan saya.
Apakah kuliah S2 memberikan nilai tambah yang mempermudah kita mendapatkan pekerjaan?
Setelah sekian banyak lowongan yang saya kirimkan, memang ada sedikit benefit yang didapatkan untuk lulusan S2. Salah satunya adalah beberapa lowongan memberikan batas umur yang lebih tinggi jika kandidat sudah menyelesaikan pendidikan S2.
Namun, jika melihat peluang kerja, saya merasa tidak ada kelebihan lain antara pencari kerja lulusan S2 dengan lulusan S1/D4.
Pendidikan S2 paling banyak manfaatnya ketika:
- Digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai akademisi / peneliti.
- Mencari peluang promosi.
- Mendalami ilmu yang dimiliki berdasarkan pengalaman kerja.
Poin pertama sudah cukup jelas: jika lowongan yang diinginkan mensyaratkan S2, maka mau tidak mau harus memiliki ijazah S2. Tidak bisa dinegosiasi lagi.
Sedangkan poin-poin lain, jika ingin mendapatkan “keuntungan maksimal”, saya menekankan bahwa lebih baik bekerja terlebih dahulu, lalu mencari peluang melanjutkan studi setelah itu.
Beda cerita kalau ada tawaran beasiswa atau ingin mencari pengalaman belajar di luar negeri.
Selain peluang karier, ada lagi pertanyaan yang sering saya dapatkan, kali ini lebih ke pilihan program studi.
Lebih baik mengambil S2 di bidang yang sama dengan S1/D4 atau mengambil bidang lain?
Jawabannya: tergantung!
Bagi yang bekerja di bidang akademis atau riset, tentu harus mendalami ilmu yang sama dengan S1/D4. Di kebanyakan kasus, pekerja di bidang teknis juga bisa memilih jalan yang sama, alasannya adalah memperdalam ilmu akan membantu kita menjadi lebih baik dalam pekerjaan.
Jika perusahaan ingin berfokus ke bidang baru, biasanya akan ada kandidat yang dibantu untuk mendalami ilmu di bidang tersebut. Ini adalah kesempatan belajar dan mendapatkan promosi di saat yang bersamaan.
Di luar alasan-alasan di atas, lebih banyak keuntungan S2 di bidang umum seperti bidang manajemen karena ilmunya bisa diaplikasikan di banyak bidang pekerjaan. Atau jika ingin pindah jalur karier, S2 di bidang yang berbeda bisa menjadi pilihan.
Pertimbangan Karier
ASN
Memiliki anak yang bekerja sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah idaman semua orang tua di Indonesia.
Alasannya klasik: kepastian karier hingga akhir hayat.
Bekerja sebagai ASN memberikan beberapa keuntungan yaitu:
- Sangat kecil kemungkinan diberhentikan.
- Bekerja di bidang pelayanan, tidak bersaing dengan perusahaan lain.
- Mendapatkan tunjangan pensiun.
Lowongan sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) sudah mulai berkurang, lebih banyak peluang untuk P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). P3K masuk kategori ASN, berbeda dengan pegawai honorer. Secara hak dan kewajiban, keduanya bisa dikatakan setara, namun perbedaan terbesar dari PNS dan P3K adalah tidak adanya tunjangan pensiun bagi P3K. Tidak perlu khawatir karena P3K masih memiliki peluang untuk mengikuti seleksi CPNS.
BUMN
Mirip seperti ASN, pegawai BUMN memiliki keuntungan kepastian karier, namun tidak semua BUMN menawarkan tunjangan pensiun.
Keuntungan menjadi pegawai BUMN lebih banyak dibandingkan ASN karena bekerja di bidang yang memiliki kompetitor. Maka, perusahaan bisa memberikan bonus jika target tahunan tercapai. Tentu dengan keuntungan yang lebih banyak, akan ada tekanan kerja yang lebih besar. Sebagai tambahan, beberapa BUMN menawarkan pelayanan kesehatan karyawan yang lebih baik dibanding BPJS.
Lowongan sebagai karyawan BUMN lebih banyak dibandingkan PNS dan biasanya setiap tahun dilakukan secara serentak.
BUMN saat ini sudah di-branding sebagai tempat kerja yang modern dan cocok dengan anak muda. Apakah hal itu sesuai dengan realitanya? Silakan ditanyakan ke “orang dalam”.
Swasta
Kepastian karier di Swasta sangat berpengaruh pada stabilitas perusahaan.
Sayangnya, banyak sekali perusahaan swasta yang tidak mengikuti aturan ketenagakerjaan yang berlaku di negara ini. Lebih disayangkan instansi yang berwenang tidak serius dalam menangani masalah.
Namun di luar sana, masih banyak pilihan perusahaan swasta yang baik.
Definisi “baik” yang dimaksud adalah perusahaan yang memiliki visi yang jelas dan memperlakukan karyawan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bergabunglah ke forum-forum anonim seperti FOMO untuk membantu kita menyeleksi perusahaan yang layak dijadikan sebagai tempat kerja.
Ketika memilih untuk bekerja di perusahaan swasta, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Kesesuaian visi-misi perusahaan dengan ambisi diri sendiri.
- Budaya kerja yang sehat.
- Perusahaan tidak melanggar aturan yang berlaku.
Biasanya interview kerja juga melibatkan orang-orang yang akan bekerja dengan kita nantinya. Interaksi tersebut bisa dimanfaatkan untuk menggali tentang kecocokan diri dengan perusahaan & tim kerja, jadi selalu siapkan pertanyaan untuk menggali lebih dalam.
Pilihan Ada Di Tanganmu
Pada akhirnya, pilihan pendidikan dan karier ada di tangan kita sendiri.
Selalu diskusikan pilihan tersebut dengan orang-orang yang akan terdampak oleh pilihan tersebut, misalnya keluarga atau pasangan.
Semoga sukses ya! \(^▽^)/
Photo by Vasily Koloda on Unsplash